Meskipun Sudah Minum Stamina Tetap Turun

MK Health - Meskipun Sudah Minum Stamina Tetap Turun, Halo sobat semua, Air putih merupakan salah satu penawar dahaga yang paling aman dan menyehatkan. Akan tetapi, tidak semua air putih itu baik bagi tubuh kita. Bila salah bisa saja air yang ditenggak adalah air kosong, bukan air bermineral yang dibutuhkan badan.  Dan hasilnya sebanyak apa pun air yang diminum, stamina tetap turun.
Dehidrasi

Saat terik menyengat dan dahaga menyerang, seteguk air memang menyegarkan. Apalagi itu dilakukan sehabis berolahraga. Air juga bisa mengganti cairan tubuh yang hilang.

Namun, ada kalanya air yang diminum adalah air putih tanpa kandungan. Padahal, tubuh manusia sangat membutuhkan mineral dan elektrolit yang keluar lewat keringat.

Tidak heran, meski sudah meminum air, masih terasa haus. Apalagi itu diikuti pusing, gemetar, hingga pingsan. Hal tersebut dipicu tubuh yang kekurangan mineral dan elektrolit. Terutama seusai olahraga. ”Kita harus cermat memilih air. Jangan asal pemuas dahaga saja,” kata dr Rachmad Wishnu Hidahata SpKO, dokter spesialis kedokteran olahraga dari Premiere Clinique Jakarta.

Wishnu yang dijumpai dalam salah satu acara di Surabaya beberapa waktu lalu memaparkan, air yang diminum umumnya mengandung H2O, elektrolit, dan mineral. Misalnya, magnesium, natrium, sodium, klor, zinc, dan fosfor. Kandungan itulah yang bisa menggantikan cairan tubuh yang hilang. Air kosong adalah air yang hanya terdiri atas H20. ”Jika hanya H2O, air yang diminum sebagai pengobat dahaga saja. Tapi, cairan tubuh tak tergantikan. Sehingga meski jumlah air yang diminum banyak, tubuh tetap kelelahan hingga menurunkan stamina,” ulasnya.

Sementara itu, air bermineral mampu menjaga keseimbangan cairan tubuh. Apalagi saat berolahraga, air memiliki peran penting. Tidak hanya sesudah berolahraga, air juga diminum sebelum dan sesaat berolahraga. ”Jadi, tubuh tetap berkecukupan air,” ujarnya.

Wishnu menyarankan, air putih bermineral sebaiknya diminum sekitar empat jam sebelum olah fisik. Tujuannya, cairan di tubuh tidak hilang. Namun, bila dua jam sebelum berolahraga urine masih berwarna keruh, dibutuhkan penambahan suplai air putih. Urine yang keruh, jelas Wishnu, adalah tanda-tanda dehidrasi. ”Saat berlatih fisik dengan durasi kurang dari 60 menit, tubuh perlu diairi 100–250 mililiter. Sehabis berolahraga, stok air putih yang dibutuhkan lebih besar. Yakni, sekitar 600–700 mililiter,” paparnya.

Tidak hanya saat berolahraga, di tengah udara terik belakangan ini, tubuh mudah kehilangan cairan tubuh. Apalagi bagi para pekerja di luar ruangan, elektrolit mudah hilang bila tidak segera diisi ulang.

Salah satu cara menyiasatinya adalah meminum air secukupnya untuk mengganti cairan yang keluar melalui keringat. ”Dalam kondisi normal, dokter menganjurkan delapan gelas air sehari. Apalagi bila panas terik,” tutur dr Kinanti Setyastuti Wadek.

Dalam cuaca yang panas, menurut dokter yang berdinas di RSI Jemursari itu, sebaiknya dihindari minuman berasa dan beralih ke air mineral. Sebab, di dalam air mineral jelas terdapat bahan-bahan yang penting bagi tubuh.

Dia menambahkan, cairan tubuh lebih baik diganti air mineral yang tinggi elektrolit. Bila perlu, meminun minuman beroksigen tinggi. Dengan demikian, air yang masuk bukan hanya sebagai penyegar sesaat, tapi juga membantu mengembalikan stamina tubuh.

Kutipan: http://www.jawapos.com/

Related

Health 4722050717126837878

Posting Komentar

emo-but-icon

Trending

Recent

Comments

Fanspage FB

Kutipan Terbaru

item